BSIP KEPRI EDUKASIKAN STANDAR PENGELOLAAN TANAH PADA SMP DE GREEN CAMP
Tanjungpinang - BSIP Kepri selaku UPT Kementerian Pertanian yang berada di Provinsi Kepulauan Riau, kembali mendisemimasikan penerapan standar instrumen pertanian kepada berbagai lembaga penerap. Kali ini, BSIP Kepri dipercaya menjadi narasumber pada "Kelas Inspirasi" SMP De Green Camp, Kota Tanjungpinang dengan tema "Mengenal Tanah untuk Keberlangsungan Hidup Manusia" (19/03/2024).
Hadir mewakili BSIP Kepri selaku narasumber, Penyuluh Pertanian, Firsta Anugerah Sariri, S.P., M.Si., mengedukasi siswa kelas IX Putri SMP De Green Camptentang Standar Pengelolaan Tanah untuk Pertanian di Pulau Bintan. Relevan dengan mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang sedang mereka pelajari yaitu tentang Ilmu Tanah, siswi-siswi didikan Guru IPA Winda Trianasari, S.Pd. yang kini sedang membudidayakan tanaman sayuran di pekarangan sekolah, membutuhkan pendampingan dan edukasi terkait hal tersebut.
Jenis tanah hingga sifat dan penciri tanah-tanah yang umum dijumpai di Pulau Bintan mengawali pemaparan Firsta dalam kegiatan itu. Bagaimana pengelolaannya agar menjadi tanah yang subur yang sesuai untuk pertumbuhan tanaman?, Firsta mengusung tiga standar dalam pengelolaannya. Penerapan Permentan RI Nomor 1 Tahun 2019 tentang Pembenah Tanah, Permentan RI Nomor 22 Tahun 2021 tentang Praktik Hortikultura yang Baik, serta SNI 8969:2021 tentang IndoGAP - Cara Budidaya Tanaman Pangan yang Baik menjadi acuan dalam pengelolaan tanah serta lahan untuk pertanian di Pulau Bintan ini. "Untuk pengembangan pertanian di Kota Tanjungpinangsendiri, optimalisasi pekarangan dengan sistem urban farming sangat cocok. Pemanfaatan pekarangan sempit untuk melakukan budidaya dapat dikembangkan dalam polibag-polibag, vertikultur, green house, taman dinding dan lainnya.", tambahnya melengkapi informasi alternatif praktik budidaya yang dapat dilakukan siswa siswi SMP De Green Camp di sekolah maupun di rumah.
Respon positif tampak pada sesi diskusi dan tanya jawab. Tak sedikit siswi-siswi yang bertanya terkait pengalaman budidayanya dan apa yang harus mereka lalukan saat melakukan budidaya serta kendala-kendala yang mereka hadapi. Ucapan terima kasih juga disampaikan oleh guru kelas mewakili pihak sekolah atas kerjasama dan materi yang disampaikan oleh BSIP Kepri.
Pemanfaatan lahan sub optimal Pulau Bintan secara bijak dan terstandar untuk pertanian diharapkan dapat mengedukasi siswa bagaimana cara melakukan budidaya yang baik serta dapat meningkatkan produktivitas lahan. Disisi lain, harapan akan munculnya minat siswa untuk menggeluti dunia pertanian mampu mencetak petani-petani milenial yang dapat mengembangkan pertanian secara berkelanjutan di Kepulauan Riau dalam rangka mendukung ketahanan pangan di wilayah kepulauan ini.